SEBUAH DOA

Aku adalah orang terdekatmu... yang sudah sejak sekian lama merasakan, jauh sebelum kamu menikahi aku... jauh sebelum engkau memeluk agama Allah ini.

Jika kelak friksi yang terjadi setiap hari ini tidak menemukan titik temu, hanya satu harapku engkau menjadi lebih baik, terutama dalam mengungkapkan kekesalan. Jangan dengan mengungkapkan dengan kata2 kotor, dan itu sangat jauh dari sikap keluarga besarku. Allah juga akan tidak suka dengan umpatan yang kau keluarkan sepanjang hari, dengan orang pengendara motor yg menyalib secara tiba2, penyeberang jalan, terlebih lagi dengan aku , dengan ibu yang melahirkan anak-anakmu.

Sesungguhnya telah lama aku rasakan ketidak beresan sikapmu ini semenjak 13 tahun lalu ketika kita menjalin pertemanan dan pendekatan. Hal-hal keseharian pada saat kita menawar tukang becak, friksi kecil dengan orang2 sekelilingmu.. waktu itu sudah aku rasakan... TApi semua itu terhapus dengan besarnya sayang dan tulusnya cintaku. Aku hanya memiliki cinta tulus saat itu, bahkan akal sehatkupun tidak lagi dapat mencerna.. siapa sesungguhnya kamu, keluarga seperti apa yang telah membesarkanmu menjadi seorang temperamental yang sudah biasa melampiaskan amarah dengan nada tinggi, kata-kata kotor.

Kalimat seperti "lamban" banget mikirnya, goblog, tolol, monyet, paul....., itulah ungkapan sehari2 yang ada di dirimu. Bahkan dengan AE kantormu yg karena kurang terampilnya mencari klien kau bilang " dasar cara berpikirnya lamban", pantas saja susah dapat jodoh.
Duh.. meski aku bukan orang itu, tapi hatiku seperti tercabik-cabik entah kenapa.....

Semakin hari aku semakin tidak bisa untuk tidak melawan segala umpatanmu, dan ini kau anggap perlawananku pada seorang kepala keluarga. Allah, mudah-mudahan Engkau menguatkan aku, menyelamatkan seluruh dan seisi keluarga ini... tragis sekali apa yang terjadi pada diriku. Mudah-mudahan dengan kesabaranku selama bertahun-tahun dan sikap mengalahku ini, Engkau memberikan jalan yang terbaik diantara yang baik.

Berikan kelapangan pada dirinya agar lebih bijaksana lagi, mudahkan urusan-urusan bisnisnya, tegurlah dia jika mulai menjauh darimm. Akan tetap aku hembuskan doa ini untuknya, meski hatiku sakit dan tercabik2 jika di hina selama rentang waktu 13 tahun...
Aku yakin mampu melewati masa-masa sulit ini, dan kau terus bersamaku menghadapi hari-hari indah penuh warna bersama putri2ku... Seperti keajaiban-keajabian yang telah kau limpahkan hari demi hari, dan itu sanggup mengikis luka disakiti,di khianati, di hinakan, tidak dihargai....

Terima kasih telah kau kirimkan teman-teman yang menyayangi Hamba dengan tulus, juga mudah-mudahan kehadiranku di hari-hari mereka mengalirkan sumbangsih, dan nilai lain yang bermanfaat.

Aku mohon perlindunganmu, di setiap langkah dan detak nafasku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap