Nduk Sus Mintoex

 Berdiri dari kiri: Mediatrix, Me, Sita Aulia, Duduk : Suwarman, Gede Suadnyana  Sasaran dari perekrutan ini adalah menyaring para Engineer Engineer fresh dari beberapa Universitas Negeri ternama untuk dapat bergabung dengan kami - PT. AMEC BERCA INDONESIA. Berangkat dari Cibubur dengan Merza, Business Development and Commercial Manager (orang lumayan lama di Amec, 8 tahun mengabdi). Kebetulan kami satu komplek, sehingga pagi itu saya nyamperin beliau untuk berangkat ke kampus UI bareng-bareng. Persiapan 4 minggu sebelumnya melalui milist, melalui civitas akademika kampus, baik itu ITS, ITB dan Universitas Indonesia sendiri, sudah membuat recruitment staff kita Medi cukup disibukkan mensortir applicant dari berbagai Universitas. Acara berlangsung sukses, aku yang sudah sekian lama tidak pernah berdiri di panggung, bulan Mei itu aku membawakan presentasi, di susul Gede S..... Dan melewati Fakultas Teknik Kimia UI, menjadi ingat almarhum yang dulu sekolahnya berada di sit

Maaf, kejenuhan ini melanda karena kita tidak bisa bersinergi.. Ideku mental, teman-teman pun mental satu per satu karena ulahmu Jangan lagi kau minta aku mengurai strategi apa untuk mengurangi kekacauan  ini Aku sudah muak dengan sikapmu Aku sudah benci juga dengan cara caramu mempertahan pendapat  yang tak juga Aku sudah ngilu dengan caramu tak mendengarkan segala keluh kesah di sekeliling ini Maka..., Sudah cukup banyak yang memintaku untuk bergabung dan memajukan organisasi mereka tapi.. aku bertahan hingga lebaran nanti Kau tahu, aku sudah capek dengan sepak terjangmu yang membuat teman teman disini ngga nyaman, ngga happy, ngga di hargai Kau tahu ini bukan pabrik sepatu, yang bisa satu satu pegawainya kau tanya apa pekerjaanmu pagi ini Jangan kau tahan jika aku bertekad bulat untuk angkat kaki Karena sungguh sungguh dirimu tak mau mendengar sungguh rasanya... ingin ku cakar cakar mukamu kutendang hingga ke ujung Jakarta Cilincing... Oleh sebab itu, Biarka

Cikini lagi, masih 1 March 2013 Hai, jangan di pikir aku terpuruk dengan kelakuanmu yang semakin menggila, jangan di pikir aku akan tersayat dan menangis pilu dengan ulahmu yang tidak jelas juntrungnya Lihat, aku masih berdiri gagah, lembut dan semakin cantik dengan semua luka yang kau torehkan Lihat, bahwa banyak sekali yang coba menggandengku, memperlihatkan pemandangan indah di depan sana Got some words on card board.. Aku bahagia dengan cara Tuhan mematangkanku, aku berurai air mata karena kasih sayangnya luar biasa besar padaku, dan bidadariku.. Dan Tuhan tidak henti henti mengirimkan orang-orang yang menyayangiku, dengan tulus, dengan agung, adiluhung Pancaran sinar itu terus datang, keberpihakan itu terurai satu persatu... dan Tuhan menenangkanku Pohon itu semakin kokoh tersirami, hati nurani ini semakin terasah tajam Insya Allah, kebahagiaan itu akan datang di waktu yang tepat.. Di belahan bumi mana akan bersembunyi hai manusia yang sudah tidak punya lagi moral

Cikini, 1 March 2013 Awalnya sih kamu hanya puing-puing yang tak kupedulikan sama sekali.. Bagaimana mau peduli karena sapamu hanya datang seperti orang iseng di dunia maya.. Hidupku penuh onak, duri, bahagia, duka, sedih, gembira, syukur, merasa terpuruk silih berganti Dan kau datang tanpa aku minta... Dan kau selalu menyapa dan tak aku tanggapi.. Emang kamu siapa... kamu hanya makhluk yang tidak mungkin aku butuhkan Kamu hanya orang lain yang tak memiliki pesona apapun......, dan kamu, adalah orang kampung di pelosok belahan Sumatra sana yang tidak aku harapkan. Karena di diriku sudah kering dan lupa apa itu cinta Karena di diriku sudah muak dan meradang dengan segala kepalsuan.. Meski di sisi lain, kasih sayang dan cinta Yang Maha Kuasa tak henti tercurah.. Dan hanya kepadaNYA aku percaya Dia tidak pernah khianat, jujur, lembut, dan menyatu dengan bumi ciptaannya.. Dia sungguh telah menopang keterpurukanku Tak akan ada wanita sekuat aku..., menjadi semakin tegas d