Nduk Sus Mintoex

Hai orang-orang tercintaku, Ini aku datang…. Akan kubawa kabar gembira di tengah2 kalian bahwasanya aku kini serasa keluar dari bara api yang bertahun-tahun membakarku…… tapi kepungan itu tak bisa aku padamkan… Kalian tahu seperti apa Susi ini jika hatinya tengah tersentuh oleh sebuah cinta maha besar…. Kalian sungguh tahu seperti apa susi ini apabila dia selalu direndahkan…, tidak pernah dihargai, di bohongi, tidak diperhatikan ……juga tidak pernah dihargai berpendapat… Merapatlah kesini, akan kubisikkan pada kalian bahwa …. Aku ingin merdeka dari rasa yang mengungkungku selama ini… Tak apa jika aku harus hidup sendiri dan ditemani 3 putriku…., tak harus aku menikah lagi.., biar ini juga sebagai pelajaran berharga bagiku…… Entah dengan cara apa aku harus melangsungkan kehidupanku selanjutnya, format seperti apa yang akan aku gelar dihadapanNYA, hanya harapan harapan yang terbaik agar aku dapat menebarkan kasih menyayangi tulus ketiga putriku sampai akhir hayat…. Hi orang-orang tercin...

Hamba sadari dinding itu terlalu kokoh untuk di runtuhkan…. Dan untuk mencapai sesuatu dibalik dinding itu sepertinya mustahil, Tetapi.. semua kembali pada-Mu Kami hanya Hamba Lemah tak berdaya Kaulah Kekuatanku, Kaulah nadi hidup dan nafasku… Kami hanya akan saling menguatkan, kami hanya ingin saling mencurahkan…. Harapan harapan harapan yang lebih baik di masa-masa mendatang… Bukan untuk menikung di jalan lurus-MU Bukan untuk kesenangan duniawi Bukan sekedar keegoisan manusia Jalan-Mu yang kami tuju… Ciangsana 13 June 2008

Memasuki ruanganmu yang dingin… Dan pasti disambut cengar cengir rekan-rekan di ruangan itu… Tak peduli aku melangkah pelan dan membuka pintu penuh hati-hati.. Membawa selembar kertas sodorkan sebuah pekerjaan Kau menyambutnya, ada bahagia di balik itu…. Menjadi dekat denganmu memang sebuah anugerah, tak cuman aku yang lemah ini… Seluruh isi jagad raya tahu, kau mulia adanya… Kini, Bantu aku tuk selesaikan tugas ini… entah sampai kapan?? Aku membutuhkanmu, aku coba tuk miliki hatimu, hatimu saja… bukan fisikmu… Bagiku itu cukup, selebihnya aku berpasrah diri pada-NYA Ku percaya akan titah-NYA Sekiranya aku bersikap terlalu berlebihan, maafkanlah… maafku dari hati yang paling dalam Sehat selalu belahan jiwaku, Kita bikin hari-hari ini penuh warna dan tawa Mudah-mudahan tidak ada fitnah di balik rasa kagum ini… Aku tahu hati kita putih dan tulus menemukan persahabatan indah ini Cinta dan sayangku tulus untukmu, anak-anakmu…. Salam sayang selalu SSL

Entah, apakah Allah mengirim misi khusus untukku pada seorang malaikat sepertimu….. Kamu hanya seorang manusia biasa…. Tapi bagiku kau malaikat penjaga hati… Sekian puluh tahun aku arungi hidup…. Kecil, tumbuh dewasa, menikah, memiliki putri-putri lucu…. Dan kini dipertemukan dengan mu….. Seorang malaikat dengan tutur bahasa lembut nan menyejukkan… Memiliki komitmen terhadap keluarga dan sangat menghargai dan menjunjung tinggi martabat wanita Mampu menjembatani sahabat yang tengah dirundung duka… Juga bisa menguatkan sahabat di kala rapuh…… Tak kan berharap banyak diri ini untuk kehadiranmu yang lebih dalam lagi… Akan ku simpan jauh di lubuk hati rasa untuk dapat dekat dan lebih dekat denganmu.. Meski kadang tangis ini membuncah karena keterpurukan dan sakitnya tak bisa milikimu… Pohon rindang itu kokoh sepertimu…. Juga keteduhannya tawarkan hal yang sama Merdunya derit batang di antaranya, semerdu suaramu merangkai kata…. Kokohnya akar pohon di sepanjang Pakubuwono pagi itu….. Kokohn...

Masih dangkal nalarku, akankah ada kehidupan yang lebih indah setelah kehidupan fana ini? Akankah kau menjemputku dengan kereta kencanamu? Membawaku tuk arungi hidup kekal setelah hidup yang fana ini bersama anak-anak kita? Disana Allah telah menjanjikan bagi Hamba yang memelihara Iman Taqwa…. Dihamparkannya dihadapan kita tempat-tempat indah firdaus yang menyejukkan… Jika ya…, bawa diri ini dalam ibadah bersama… , puji nama-NYA spanjang nafas kita di dunia…. Dinda ikuti dirimu sebagai imam hidupku, tuntunlah langkahku seperti yang pernah dinda ucapkan beberapa waktu lalu Bawa anak-anakku dalam ibadah yang khusu, agar mereka tidak hanya sekedar cerdas oleh ilmu pengetahuan belaka, Akan tetapi juga tetap menyadari diri sebagai HAMBA-NYA Jangan pernah sesali pertemuan ini…, anggap ini anugerah indah dari ILLAHI Apapun yang akan terjadi dan menghadang… kita saling menguatkan… kita saling rengkuh… Kaulah bidukku… aku siap berlayar bersamamu terjang badai… Insya Allah biduk itu akan berlab...

Semalam bagai larva membuncah amarahmu…, Aku diam seribu bahasa hadapi murkamu… penuh selidik kau tanya siapa nama orang yg menelepon dan menanyakan pekerjaan malam-malam begini?? Untuk apa? Sedmikian besar cemburumu? Kau akan malu setengah mati jika tahu bahwa yang semua kamu tuduhkan itu “reflecting to your self experience” and tidak terjadi pada aku dan dia”. Sungguh ironi, disaat kau tak mendapatkan cinta.. yg dengan sendirinya kau bunuh perlahan lahan dengan sikap aroganmu, Kini kau bagai banteng yang siap menerkam…., Menjadi sangat pilu jika kamu tahu sesungguhnya, bahwa hati lelaki ini jauh lebih mulia, dan sangat menghargai istrimu…menghargai lebih dari apapun… Bukan, bukan seperti kebanyakan laki-laki yang mengagumi perempuan dengan pamrih tertentu, Akan tetapi lelaki ini datang seperti kilat….., Menghampiri dan menyambar sudut hati terdalam, Dengan segenap kelebihan dan kekurangan Membawa sebongkah cinta, mengasahnya hingga tajam, setajam belati Memberikan sentuhan maha dahs...