Nduk Sus Mintoex

Dear Sahabat, Jakarta di guyur hujan sore ini...  bagaimana dengan tidur panjangmu? Lama sekali aku tak kirim kabar padamu Pastinya di sana kau bahagia dengan kedamaian... Di setiap doaku selalu aku kirimkan al fatehah untukmu... agar tidurmu tenang, tak terusik dengan carut marut dunia ini.. Rasanya selalu kau awasi setiap gerak gerikku.... ini fana... dan kau sudah buktikan bahwa dunia fana ini hanya tempat mampir sementara 24 Desember 2009, kau pergi tinggalkan kami semua.. orang orang tercintamu.. Setelah kita merenda hari hari dengan gembira, kecemasan.... dan kepergianmu adalah jawaban doaku... Kamu sahabat yang luar biasa baik, tidak menuruti hawa nafsu... mengedepankan keluarga tercinta Sahabat... ada beberapa tempat yang membuat dadaku terguncang... kampus UI Teknik Kimia...., Plaza Blok M tempat kita biasa makan dengan teman2 lain... Grande Blok M yang kita tergopoh2 ketika lihat pak TS melintas bersama rombongan... Ah, tenanglah di sana, aku akan tetap menulis

Alam, Kebersamaan kita selama ini... saat aku di dera badai... Kamu menemaniku lewat semilir anginmu nan sejuk.... Saat diri ini kehabisan energi setelah menundukkan beberapa terpaan badai kehidupan... Kamu menggandengku untuk tetap menjaga hati dan meminta perlindunganNya Alam, 42 tahun bersama, di mulai ketika aku mulai membuka mata di 12 Nov 1971.. Proses yang panjang hingga detik ini, ketika kesendirian aku putuskan.. setelah melewati hari-hari penuh perjuangan.... dan dia tidak pantas untuk di pertahankan... Kamu pun mengangguk ringan menatapku penuh kasih.... Hanya karena kuasaNya, aku menatap hari hari ke depan dengan senyuman... Merdekaku 19 Juli 2013 lalu hingga saat pena ini tergores... adalah wujud merdekanya diri dari siksaan, dan ketamakan, kezoliman dan perbuatan sewenang wenang... yang dengan tega melukai wanita yang telah mendampingi dengan kasih saat dia tidak berdaya Yang mendampingi saat kondisi ekonomi masih sama sama di bawah..

Bali, hari kedua 1 Mei 2014 Bali memang mengagumkan, mencengangkan... siapapun tak akan puas dengan hanya berkunjung sekali ke pulau Dewata tersebut. Saya pun demikian juga. Setelah anak-anak ke sana duluan dengan papanya, yaitu tanggal 30 April 2013, dan saya berhalangan untuk bisa sama sama dengan team trip ini, karena saya harus menghadiri pre-bid meeting di Total Balikpapan terlebih dahulu tanggal 29 dan 30 April 2014.  Ada hal mencengangkan yang ketika saya memasuki gua, dan dengan niat meniru raja raja jaman dahulu bertapa di ceruk bagian dalam Goa Gajah di Gianyar tersebut.  3 kali take photo, ada hal aneh di gambar ketiganya; seperti ini bentuknya. Kira kira ada pembaca yang tahu gak apakah itu benar aura yang keluar dari bahu dan kepala saya?? Memang trip saya ke Bali yang pertama ini membawa banyak pengalaman spritual. Setiap jengkal kaki melangkah... pulau ini mempesona, dan memberikan kedamaian. Ahh, mau ke sana lagi.