Ayahku.... Boedjawarsana
Ayahanda Boedjawarsana |
Ayah,
Mari kita ngobrol di petang hangat ini...
Maaf mengganggu istirahat panjangmu di sana
Rumah sejukmu nan wangi
Apa kabar ayahandaku sayang????
Jika kaki ini tak
terpisahkan jarak… akan kusambangi
selalu tempatmu istirahat…. Di bukit teduh penuh rimbun pepohonan
Sus yakin, jarak
yang terbentang ini semakin tak berarti karena hakekat doa ini akan di dengar
olehNYA…………….
Agar Dia Sang Pengampun melindungimu selalu…. Menyelimutimu penuh kehangatan
Ayah,
Masih terbayang
ketika aku bungsumu nan jangkung ini selalu kau boncengkan dengan sepeda kumbang itu, membeli buku
pada setiap pergantian tahun ajaran baru…….
Dan hatiku senang gembira karenanya…, karena setiap ajaran baru itu berarti semangat baru di dada menyelinap
hangat. Apalagi ketika kau belikan aku buku tulis setumpuk dengan cover Pangeran Charles dan Lady Diana dengan baju kebesaran kerajaan pernikahan spektakuler mereka tahun 80-an...
Ayah,
Tak ada yang tak kau
hadapi dengan senyum…. Juga joke joke segar di sela sela obrolan keluarga kita…. Meski
kenyataannya…
Padi kita termakan hama …., kau menyikapinya
dengan humble…….
Sebaliknya Ibu Sudarmi memiliki karakter keras, tegas dan jauh dari humoris... haha dua pribadi yang berbeda dan bisa bertahun tahun saling melengkapi, saling mengerti... dan membesarkan ke 6 anaknya
Meski Ibu akan
cemberut sepanjang hari jika panen kita gagal, ditambah
lagi semakin sulitnya mencari tenaga untuk ke sawah…
Kalian adalah 2
pribadi yang sangat berlainan….
Engkau begitu easy
going menghadapi sesuatu hal, sedangkan Simnbok Darmi sosok yang tegas, serius, galak dan hampir....
Teman laki lakiku SMP yang datang berkunjung suka memastikan dulu apakah Ibu ada di rumah atau sedang pergi. Jika jawabanku Ibu sedang ke sawah. segerombolan teman temanku yang kebanyakan laki laki akan dengan senang hati main ke rumah..... berempat atau bahkan berlima.......
Ya aku memang tomboy... dan dari dulu banyak berteman sama laki laki....
Sampai kini tomboy ku masih juga melekat meski sudah berputri tiga
Ayahanda, bertolak belakang dengan Simbok
Engkau begitu
well come jika ada tamu laki-laki teman sekolah putrimu ini datang…
Meski tetap dengan pertanyaan menyelidik darimana asal usul mereka, anak siapa, dan yg lainnya...
Yang perlu kau tahu
adalah Adik putra siapa? Rumahnya dimana?
Sekolah?
Jika kau telah
mengetahui latar belakang si empunya nama, kau akan dengan lega dan melenggang
meninggalkan tamu teman putrimu…..
Sus suka sekali
dengan kepercayaan itu Ayah…..
Ah…, wajahmu begitu
sarat dengan charisma dan kematangan seorang kepala keluarga…. kau nampak handsome dengan baju beskap jika menyampaikan pidato...
Meski sosokmu dan tinggi badan ayah tak setinggi putri ragilmu ini
Maka sempat aku
bertanya, kenapa badanku bisa setinggi ini? Jangan-jangan aku ini anak pungut?
Begitu gurauku selalu…… dan ayah tidak marah dengan joke-ku yang nakal ….
Pasti kau akan
jawab…., oh itu genetic dari Eyang Kakungmu yang tinggi besar.
Begitukah……..
Aku merindukanmu
Ayah, petang ini ingin memelukmu
Menumpahkan seluruh penat ibukota ini...
Al Fatehan, damailah di istirahat panjangmu ayahku tercinta Boedjawarsana...
I Love you so much ……
Ragil
Yang sangat
mencintaimu
Komentar