KEJUJURAN.... BALI LOVERS
30 Jan 09
Pagi tadi salah satu listener sharing tentang pengalamannya dalam mempertahankan harga diri sebagai warga negara, dari sebuah propinsi yang luar biasa indahnya Bali.
Dia seorang pendiri Bali Foundation, dan aktif dalam melestarikan melestarikan budaya yang sangat dia cintai agar budaya yang kita punya tidak ternoda dengan budaya barat.... dan penjajahan kompeni yang luar biasa liciknya memanfaatkan kekayaan alam,budaya kita.
Suatu ketika dia di datangangi seorang Mrs. Suzan Wilson, seorang pengumpul benda-benda antik yang mempunyai bisnis terselubung di daerah Ubud Bali.
Suatu hari, Mrs. Suzan mencoba mendatangi Made, dia menyatakan niatnya untuk mengurus IJIN KERJA TETAP (atau KITAP). KITAP ini dapat di peroleh seorang WNA dengan persyaratan bahwa ybs tinggal di Indonesia selama 5 tahun berturut2. Nah untuk mendapatkan itu Suzan butuh seorang Penjamin dari warga negara kita. Made ditawari dokumen yang sudah disiapkan sedemikian rupa oleh Suzan, intinya bahwa Made menjamin Suzan selama tinggal di Indonesia dan bersedia bertanggung jawab terhadap semua tindakan yang dilakukan Suzan.
Hal tersebut memang biasa di lakukan oleh Employer/Sponsorship/Penjamin dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.
Made tidak lantas menyetujui penandatanganan itu, meski Suzan sudah menawarkan uang 80 juta dan mobil Escudo......
Di lain hari Made mencoba mencari tahu kepada penjamin/sponsorsip terdahulu dan mencoba menggali informasi mengenai bisnis Suzan ini. Diperoleh keterangan bahwa Suzan telah memiliki lahan 4 hektar di kawasan Ubud Bali......, dan yang mengejutkan seluruh barang antik dan berharga tersebut di simpan di sebuah gudang dan sekian banyak kontainer tersebut adalah benar-benar barang antik, warisan leluhur nenek moyang Made di Bali.
Terkesiap dia melihat betapa besarnya kekayaan yang telah ditumpuk Suzan tsb......, dan yang membuat Made geram, begitu lihainya Suzan mengumpulkan barang berharga sekian kontainer.... Puluhan tahun Suzan mempelajari kultur budaya Bali, bahkan lewat sahabatnya Suzan ini berhasil mendekati sesepuh adat di Bali.... memberikan dukungan dana yang lumayan besar untuk memuluskan bisnisnya tersebut...... Salah satu barang berharga dan antik tersebut adalah tulisan Daun Lontar jaman dulu kala yang sudah langka sekali di jaman moderen seperti ini.....
made tersulut, dan keesokan harinya, ketika pesuruh Suzan datang untuk mengambil berkas untuk pengurusan KITAP, Made dengan tegas menolak. Dalam percakapan bahasa Bali setempat dengan pesuruh Suzan, dia tidak bersedia tanda tangan di atas dokumen yang sudah disiapkan tersebut.
Pesuruh tersebut menangis, menghiba, dan mengamini kemarahan Made..... meski dia tahu Suzan telah banyak menjajah kebudayaan dan merampas beberapa benda antik sebagai tonggak sejarah bangsa kita, akan tetapi dia sudah banyak berhutang budi pada Suzan, hidupnya banyak di tolong oleh Suzan. Nyatanya sampai saat ini dia bisa memiliki rumah yang layak, makan yang cukup, menafkahi istri dan menyekolahkan anak-anaknya.........
Pesuruh tadi pulang dan melapor ke Mrs. Suzan atas penolakan Made..... Hari itu juga Suzan menelpon Made dan marah besar atas penolakan itu.....
" Oh jadi kamu menolak aku kasih uang cash 80 juta dan juga mobil Escudo baru milikku???...."
Omelan panjang Suzan tidak merubah kekokohan hati Made....., dia miris kebudayaannya telah di renggut oleh orang asing tersebut.....
Hmh.. hari ini aku mengkonsumsi vitamin kejujuran di atas segala-galanya untuk mempertaruhkan harga diri.... terutama harga diri bangsa ini!!!
Pagi tadi salah satu listener sharing tentang pengalamannya dalam mempertahankan harga diri sebagai warga negara, dari sebuah propinsi yang luar biasa indahnya Bali.
Dia seorang pendiri Bali Foundation, dan aktif dalam melestarikan melestarikan budaya yang sangat dia cintai agar budaya yang kita punya tidak ternoda dengan budaya barat.... dan penjajahan kompeni yang luar biasa liciknya memanfaatkan kekayaan alam,budaya kita.
Suatu ketika dia di datangangi seorang Mrs. Suzan Wilson, seorang pengumpul benda-benda antik yang mempunyai bisnis terselubung di daerah Ubud Bali.
Suatu hari, Mrs. Suzan mencoba mendatangi Made, dia menyatakan niatnya untuk mengurus IJIN KERJA TETAP (atau KITAP). KITAP ini dapat di peroleh seorang WNA dengan persyaratan bahwa ybs tinggal di Indonesia selama 5 tahun berturut2. Nah untuk mendapatkan itu Suzan butuh seorang Penjamin dari warga negara kita. Made ditawari dokumen yang sudah disiapkan sedemikian rupa oleh Suzan, intinya bahwa Made menjamin Suzan selama tinggal di Indonesia dan bersedia bertanggung jawab terhadap semua tindakan yang dilakukan Suzan.
Hal tersebut memang biasa di lakukan oleh Employer/Sponsorship/Penjamin dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.
Made tidak lantas menyetujui penandatanganan itu, meski Suzan sudah menawarkan uang 80 juta dan mobil Escudo......
Di lain hari Made mencoba mencari tahu kepada penjamin/sponsorsip terdahulu dan mencoba menggali informasi mengenai bisnis Suzan ini. Diperoleh keterangan bahwa Suzan telah memiliki lahan 4 hektar di kawasan Ubud Bali......, dan yang mengejutkan seluruh barang antik dan berharga tersebut di simpan di sebuah gudang dan sekian banyak kontainer tersebut adalah benar-benar barang antik, warisan leluhur nenek moyang Made di Bali.
Terkesiap dia melihat betapa besarnya kekayaan yang telah ditumpuk Suzan tsb......, dan yang membuat Made geram, begitu lihainya Suzan mengumpulkan barang berharga sekian kontainer.... Puluhan tahun Suzan mempelajari kultur budaya Bali, bahkan lewat sahabatnya Suzan ini berhasil mendekati sesepuh adat di Bali.... memberikan dukungan dana yang lumayan besar untuk memuluskan bisnisnya tersebut...... Salah satu barang berharga dan antik tersebut adalah tulisan Daun Lontar jaman dulu kala yang sudah langka sekali di jaman moderen seperti ini.....
made tersulut, dan keesokan harinya, ketika pesuruh Suzan datang untuk mengambil berkas untuk pengurusan KITAP, Made dengan tegas menolak. Dalam percakapan bahasa Bali setempat dengan pesuruh Suzan, dia tidak bersedia tanda tangan di atas dokumen yang sudah disiapkan tersebut.
Pesuruh tersebut menangis, menghiba, dan mengamini kemarahan Made..... meski dia tahu Suzan telah banyak menjajah kebudayaan dan merampas beberapa benda antik sebagai tonggak sejarah bangsa kita, akan tetapi dia sudah banyak berhutang budi pada Suzan, hidupnya banyak di tolong oleh Suzan. Nyatanya sampai saat ini dia bisa memiliki rumah yang layak, makan yang cukup, menafkahi istri dan menyekolahkan anak-anaknya.........
Pesuruh tadi pulang dan melapor ke Mrs. Suzan atas penolakan Made..... Hari itu juga Suzan menelpon Made dan marah besar atas penolakan itu.....
" Oh jadi kamu menolak aku kasih uang cash 80 juta dan juga mobil Escudo baru milikku???...."
Omelan panjang Suzan tidak merubah kekokohan hati Made....., dia miris kebudayaannya telah di renggut oleh orang asing tersebut.....
Hmh.. hari ini aku mengkonsumsi vitamin kejujuran di atas segala-galanya untuk mempertaruhkan harga diri.... terutama harga diri bangsa ini!!!
Komentar