END OF 2008... HAPPY PUPPIES AND CONTINUED AT THE ADDRESS.....

Happy Puppies Cibubur, 31 Dec 2008
At 19:30 pm

Setelah rapi dan bersih and juga wangi pastinya, kita berlima meluncur ke tempat karaoke yg biasa kita sambangin: Happy puppies. Beruntung karena datang lebih awal, kita dapat room meski yang medium sudah habis, dan hanya tersedia yang large. It’s OK. Let’s go for sing…

2 Jam kita menutup akhir tahun dengan bernyanyi…. Bersama anak-anak….. Aku gembira, tapi di sudut lain hatiku tetap kosong…., entah!!! Rindu ini berdentang keras…..

Usai karaoke, telpon dari Ita mampir ke HP suami, intinya diminta datang ke The aDrress Cibubur, ada Fish Barbeque menutup akhir tahun bersama Ita dan keponakan lain, Bety,Ucok, Andy dan Rudy…..

Si kecil Fina dan Rea kita gendong, karena sepulang dari karaokean mereka berdua tertidur. Rencana kita, 2 makhluk kecil lucu kami ini harus kita pulangkan dulu, agar dapat istirahat nyenyak. Berikutnya kami bertiga akan berkunjung ke rumah Ita.

Tiba di rumah Ita, seluruh pembantu teman, dan 3 pembantu lain tengah membersihkan ikan segede-gede paha yang khusus di buru Rudi di Pulau Panjang – di kepulauan Seribu. Total yang terbeli 14 kilo.. terdiri dari ikan Bawal, cumi, baronang… dan entah apa lagi. Penghuni rumah sedang ke gereja, mengikuti misa akhir tahun di salah satu gereja di Kalibata.

Aku dan 2 anggota gengku nimbrung menyiapkan arang, dicampur briket, dan mulai menghidupkan api membantu yg lain menyiapkan panggangan ikan. Aku mengambil bumbu yg telah disiapkan, dan air jeruk nipis yg telah kami siapkan, kemudian kami masukkan ikan-ikan yang sudah di cincang dan dibersihkan., aku mix dengan masako serta butter….. Rudi yang tidak ikut ke gereja meminta bantuan salah satu karyawannya, Pak X yang juga dia percaya menjadi mandor pada pekerjaan civil renovation di kepulauan Seribu 2 bulan lalu.

Sesekali pak X menjelaskan, setiap jenis ikan memiliki cara yg spesifik dalam menangkapnya. Ikan julang dengan mulut yang tajam, salah satu contohnya. Tidak seperti ikan lain yg hanya di tangkap pakai jala. Ikan ini ditangkap oleh nelayan dengan memasangkan pancing dilengkapi dengan benang. Karena pada saat dia muncul di air dengan posisi mulut ke atas, segera pancing yg dilengkapi tali tsb di jatuhkan… dan sudah bisa dipastikan, dengan di kail oleh nelayan berpengalaman, bukan perkara sulit untuk menangkapnya.

Pemilik rumah (Ita dan rekans) baru tiba di rumah jam 11 malam. Hanya sebentar berbincang dengan kami. Meski mereka usai dari gereja, aku membaca kegelisahan mendalam dari mereka tentang langkah di tahun 2009. Sama seperti kekhawatiran orang lain yang akan memasuki babak baru di tahun baru nantinya.

Sementara kami masih sibuk memanggang ikan, tuan rumah terdiri Ita, ucok, Andi, Bety dan 2 pembantu yang salah satunya jadi memeluk agama Krsiten sedang mengadakan sembahyangan di ruang dalam. Pintu mereka kunci. Kami yang di luar terdiri, Aku, Untung, Dira, Mama Ridho,Mama Sabrina, Rudy, Pak X, dan 4 pembantu yang ikut sibuk menyiapkan dan mengolesi ikan dengan bumbu yang sedari tadi sudah kita siapkan. Sembahyangan telah berjalan 1 jam…., namun tampaknya acara itu belum selesai. Karena kami sebagai tamu telah 1,5 jam terlantar di teras dan tak bisa masuk ke rumah.. bahkan untuk sekedar buang air kecil.

Anak-anak dari teman-temannya Ita juga sudah mulai nampak mengantuk berat. Kami masih menunggu sampai acara yg di dalam rumah usai. Tapi cukup lama kami menunggu… tak juga usai. Karena mau mengambil HP yg sedang di charge di dalam, dan jam sudah menunjukkan jam 2 pagi, aku coba memberanikan diri masuk untuk mengambil tas dan HP yang sedang di charge. Meski sedikit mengganggu mereka yang sedang mengadakan acara doa dilanjutkan dengan “contemplation”, aku permisi sebentar, dan meminta bantuan satu dari mereka untuk mencabut HP …..

Ikan bakar yang sudah siap, tanpa dipersilakan si pemilik rumah, kami santap ramai-ramai dengan anak-anak Lenny dan Rina itu tanpa nasi dan sambal. Just for fish… it’s very tasty absolutely.

Setelah mereka aku persilakan untuk melanjutkan acara, dan kulihat dari mereka sesenggukan menangis…… aku keluar ruangan, akupun masih menyempatkan 15 minutes untuk menunggu acara mereka kelar, dan rencanya akan pamitan. Tapi harapan tinggal harapan, mereka masih tak bergeming.

Mas Untung dan aku memutuskan untuk pulang, dan hanya berpamit pada Rudi dan semua yang ada di luar… Sepanjang perjalanan Pak Untung menyesalkan kejadian selama di rumah Ita. Ikan sebanyak setengah ember terlantar…., hanya beberapa yg kami bakar telah habis….., tenda yang sudah disiapkan Rudi sia-sia tak terpakai oleh kami.
???? intinya kejadian berikutnya sempat ada misunderstanding antar om dan keponakan-keponakannya.

Penyelesaian yang tidak manis… dan akhir tahun yang tidak manis juga akhirnya tercipta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap