MY LOVELY OFFICE (2)

Singgar Mulia, July 2008

Rumah kerjaku…
November 07… aku datang sebagai penghuni baru di rumahmu.., satu hal yang telah aku impikan, setelah 7 tahun menjalani suka duka di company sebelumnya, sebuah kawah candradimuka yang telah mematangkan kekanakanku… … dalam panas yang teramat sangat…. Teman-teman yang sayang dengan tulus, teman teman yang gokil dan penuh inovasi dalam berkarya, pun teman yang sangat nyinyir sepanjang harinya …..,

Kini memasuki bulan ke 8, telah dapat kucium aroma-mu, ada dan rasanya mampu kini kutaklukan betapa gersang dan tandusnya orang-orang di dalamnya setelah terkurung sekian puluh tahun tanpa open mind dan melihat jelas ke dunia luar sana, coba dan coba mengalirkan energi yang ada selama ini …. Mencoba merengkuhnya dengan cara yang aku bisa …. Dan abra kadabra mereka dapat pahami cara ini……

Di rumah ini aku juga menemukan malaikat, sayangnya in the fact dia seperti manusia biasa, dengan badan tinggi dan berewok, alis tebal hidung sedikit bengkok…. Sepintas malaikat ini seperti di utus Allah dengan fisik seperti orang Iran….. Sebutlah namanya Ayatollah Irpan….. ( logat ini hanya dapat di ucapkan oleh salah satu teman kami dengan logat dan aksen yang tak bisa di rubah dengan cara apapun… misalkan harus kita minta dia untuk mengulang lafal tersebut dengan perintah “ Repeat please ….!”

Hari hari kami selalu di anugerahi warna warni yang menyejukkan. Kadang kegilaan kami akan harapan harapan terhadap rumah kerja kami terombang ambing dalam secangkuk anggur kebimbangan, di sisi lain mangkuk itu telah kami tuangi dengan hangatnya air keyakinan, dan satu ramuan yang pasti kami tidak pernah terlena adalah mencermati semua firman dan titah Yang Kuasa terhadap rangkaian kejadian yang mempertemukan kami dan mendekatkan kami pada akhirnya . It sounds funny may be…….

Hanya saling percaya yang kami bina dalam rumah kerja ini. Berdua kami melihat Nepotism di sebuah Engineering Company yang sedang nyaring bunyinya di industri sejenis ini. Barangkali dari beberapa penghuni rumah ini hanya segelintir orang yang mengerti geliat dan gejolak serta harapan kami untuk membuat rumah ini agar menjadi indah dan membuahkan sebuah karya untuk layak di dengungkan kejayaannya, keindahannya tuk dinikmati, diresapi oleh seluruh penghuni agar tercipta karya kerja yang lebih baik dan lebih bermartabat, beradap serta mulia adanya.

Ada lagi satu harapan kami berdua sesungguhnya, bahwa penghuni rumah ini mesti mengaktualisasikan kemampuan diri karyawannya menjadi lebih dan lebih lagi, mampu melihat self weakness, melirik dan mempelajari competitor di luar sana dalam meraih dan meningkatkan keberhasilan usahanya di bidang yang sama dengan yang kita tekuni kini.

Mirisnya kami dengan arena Nepotisme yang telah terbina sekian puluh tahun, tak membuat kami ciut dibuatnya, karena di balik itu ada kehangatan yang menyertainya. Meski jika di telaah lebih jauh, kehangatan ini akan hilang maknanya dan bisa menjadi sumber mala petaka dan kelemahan fondasi rumah kami untuk mencapai sebuah karya yang seyogyanya bisa lebih lagi terbangun kokoh, kuat.

Mile stone yang sudah tergenggam selama ini dapatlah di tarik sebuah benang merah, bahwasanya rumah kami sungguh penuh dengan potensi yang berharga, namun ibarat berlian butuh lagi sebuah tangan ajaib untuk menggosoknya sehingga berlian itu akan menjadi kilatan indah, bersinar dan menjadi nomor satu di bidang industri sejenis ini.

Benefit dan remuneration employee yang jauh di bawah standard, salah satunya yang harus diperhatikan untuk jajaran pendiri rumah kami. Belum ada yang menggulirkan kelemahan ini, barangkali selama ini semua adalah mencari titik aman, agar tidak terdepak keluar dari lingkaran zona aman… Satu hal penting ini menjadi salah satu penyebab turn over yang cukup tinggi…. Karena pesaing kami menawarkan sesuatu yang lebih…….

Entah hingga kapan kami dapat memberikan sumbangan dan energi baru . Semestinya waktu 8 bulan ini adalah masa dimana kami dapat memberikan sesuatu…. Tapi tembok itu sedemikian kuatnya ya……. But the essential things right now semuanya kembali dengan pengelola rumah ini, apakah kami ini akan cukup mereka butuhkan sampai daya juang kami terpatri di titik nadir?????

Entahlah rumah kerjaku. Dari sini kami beranjak dan coba tuk penuhi tugas, memberikan yang terbaik, memberikan yang paling indah untukmu. Karena kami merasa memilikimu…. Kelebihan dan kekuranganmu menjadi semacam kekuatan agar antara kita menjadi mitra dan terjalinlah simbiosis mutualisme….

Rumah kerjaku… mari kita berbenah dan menatap ke atas langit ke tujuh!!! Di sana berjajar dan berderet harapan harapan yang bisa kita wujudkan nantinya. Selamat berjuang bersama asa di genggaman tanganmu…. Hunuslah pedang itu dan kibaskan tuk singkirkan tantangan yang menghadang langkah kita…….. Meretaslah dan siaplah ber metamorfosa………. Keberhasilan berikutnya telah menunggumu….

Ciangsana, 14 July 2008.

SUSILA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap