ANGER AND FIGURE OF LOVE

Semalam bagai larva membuncah amarahmu…,
Aku diam seribu bahasa hadapi murkamu… penuh selidik kau tanya siapa nama orang yg menelepon dan menanyakan pekerjaan malam-malam begini??
Untuk apa? Sedmikian besar cemburumu?
Kau akan malu setengah mati jika tahu bahwa yang semua kamu tuduhkan itu “reflecting to your self experience” and tidak terjadi pada aku dan dia”.

Sungguh ironi, disaat kau tak mendapatkan cinta.. yg dengan sendirinya kau bunuh perlahan lahan dengan sikap aroganmu,
Kini kau bagai banteng yang siap menerkam….,
Menjadi sangat pilu jika kamu tahu sesungguhnya, bahwa hati lelaki ini jauh lebih mulia, dan sangat menghargai istrimu…menghargai lebih dari apapun…

Bukan, bukan seperti kebanyakan laki-laki yang mengagumi perempuan dengan pamrih tertentu,
Akan tetapi lelaki ini datang seperti kilat…..,
Menghampiri dan menyambar sudut hati terdalam,
Dengan segenap kelebihan dan kekurangan

Membawa sebongkah cinta, mengasahnya hingga tajam, setajam belati
Memberikan sentuhan maha dahsyat melalui tangan Allah
Cerdik dan penuh santun, lembut serta bertabur keagungan
Mencerna setiap hasrat dan cita,cintaku,rasaku,

Siang malam, bayang-bayang kami silih berganti…. Mengalirkan cinta cinta dan sayang yang tiada pupus
Membakar semua kebencian, keraguan, dan menumbuhkan rasa percaya
Mencoba wujudkan mimpi istrimu, mendampingi disaat diri ini lemah dan terkulai tak berdaya

Menangkap realita, membaca apa yang akan terjadi,
Selalu melibatkan campur tangan-NYA dan pasrahkan asa
Dan inilah yang terjadi……. Istrimu di tebarkan cinta dan sayang yang agung… tidak saja olehnya tapi juga orang-orang di sekelilingnya…

Jika kau tak menangkap makna ini, serta semakin kau menghakimi istrimu yang nrimo, selalu mengalah, mendampingimu disaat berjuang dg peluh dulu,
Kau akan kehilangan segala-galanya
Mungkin hanya doa dan kekuatan dari dalam lubuk hatiku…
Agar Allah memberikan secercah cahaya tenang tuk redakan, amarah, kebencianmu..

Maaf, ijinkan aku melangkah tetap mendekap anak-anak kita
Memberikan sayang hingga titik darah penghabisanku……
Dan maafkan aku, jika jalan ini harus kuambil……
Mungkin cintamu masih ada dan tersisa, namun tidak dengan hatiku………..

Ciangsana, 8 June 2008
SSL

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap