PANGERAN MUDA KU
Jangan menyanjungku sedemikian rupa, agar kaki ini tetap berpijak ke bumi .....
Memiliki pandangan dan visi yang sama terhadap kondisi bangsa kita... kesederhanaanmu menorehkan pilu
Tawa yang selalu pecah di pagi siang dan sore...
Menangis rasanya tidak bisa miliki dirimu
Merintih rasanya
Sujud syukur Tuhan hadirkan sosokmu mengisi hari hariku
Kita pernah di rumah kerja yang sama, teman teman yang sama
Kita pernah menjadi bagian dari rumah kerja di situ
Meski tak saling jumpa ... membuat obrolan kita akhir akhir ini mengalir... Berbincang tentang teman teman kita
Detak kita seirama,
Ada kepercayaan mengalir di jantungku.. bahwa setiamu untukku
Air di pelupuk mengalir deras
Apakah ini fatamorgana
Jika begitu, biarkan aku mengumpulkan serpihan hati yang berkeping keeping ini
Karena nyatanya aku tidak nyata bias memilikimu...
Lembutmu... sabarmu... tulusmu....
Dimana lagi akan kutemukan.... sosok ini selainmu
Pangeranku
Biar ku jaga mawar putih ini sedikit basah
Biar ku hirup Wangi ini dalam dalam....
Aku rindu... genggaman tangan hangatmu... usapan lembut di kepala dan keningku
Apakah kecupan kemarin hanya mimpi...
Jika iya ... kenapa kau menghitung itu 4 minggu lalu?
Aku berdiri antara mimpi dan nyata
Semestinya Tuhan Maha Adil .... agar aku tidak terluka dan membalutnya bertahun tahun....
Ada kamu harapanku untuk tersenyum...
TB Simatupang, 13 June 2017
Perempuan yang kau sayangi
Memiliki pandangan dan visi yang sama terhadap kondisi bangsa kita... kesederhanaanmu menorehkan pilu
Tawa yang selalu pecah di pagi siang dan sore...
Menangis rasanya tidak bisa miliki dirimu
Merintih rasanya
Sujud syukur Tuhan hadirkan sosokmu mengisi hari hariku
Kita pernah di rumah kerja yang sama, teman teman yang sama
Kita pernah menjadi bagian dari rumah kerja di situ
Meski tak saling jumpa ... membuat obrolan kita akhir akhir ini mengalir... Berbincang tentang teman teman kita
Detak kita seirama,
Ada kepercayaan mengalir di jantungku.. bahwa setiamu untukku
Air di pelupuk mengalir deras
Apakah ini fatamorgana
Jika begitu, biarkan aku mengumpulkan serpihan hati yang berkeping keeping ini
Karena nyatanya aku tidak nyata bias memilikimu...
Lembutmu... sabarmu... tulusmu....
Dimana lagi akan kutemukan.... sosok ini selainmu
Pangeranku
Biar ku jaga mawar putih ini sedikit basah
Biar ku hirup Wangi ini dalam dalam....
Aku rindu... genggaman tangan hangatmu... usapan lembut di kepala dan keningku
Apakah kecupan kemarin hanya mimpi...
Jika iya ... kenapa kau menghitung itu 4 minggu lalu?
Aku berdiri antara mimpi dan nyata
Semestinya Tuhan Maha Adil .... agar aku tidak terluka dan membalutnya bertahun tahun....
Ada kamu harapanku untuk tersenyum...
TB Simatupang, 13 June 2017
Perempuan yang kau sayangi
Komentar