TAROT READER

Teman lama di Yogya, Yohana Rinta Bhinarti akhirnya entah karena rencana Tuhan kami harus bertemu.... tiba2 kami menjadi seperti saudara dekat dan kebetulan juga keponakannya seminggu dua kali ada les balet di dekat rumah kotawisata.

Temanku lulusan S Sastra English Atmajaya Yogya ini tidak berubah dari 21 tahun yang lalu ketika mengenalnya di kampus Bener, Tegalrejo Yogyakarta. Ceplas ceplosnya dengan beberapa istilah Jawa yang khas di telinga.

Tuhan,  bahagia dan senang dipertemukan kembali dengannya. Masih juga sendirian dan sibuk dengan mengurusi keponakan-keponakannya. Dari dia pula keisengan-keisengan untuk mencari tarot reader yang sebenarnya bukan karena alasan tidak percaya dengan takdir dan kehendak Tuhan, tapi dengan dasar ingin mencari referensi yang positif untuk dapat melangkah lebih baik ke depannya.

aku akhirnya googling dengan keyword tarot reader free...... sederet tarot reader dengan tarif dan perjanjian atau mereka memberikan pin bb.  Mata saya tertuju pada nama Dio Pratama, Tarot Reader sekaligus agent properti yang bermukim di Bali. Aku invite melalui pin BB, dan yach kami akhirnya menjadi teman di BB.

Menjadi menggelikan, ketika tahu bahwa Dio masih 22 tahun, dan sedang menghadapi problem dengan hidupnya. Bapak Ibunya berkeyakinan Budha dan Dio ingin sekali menjadi mualaf. Selain itu juga Dio sedang menjalin hubungan dengan gadis muslim yang kebetulan telah membawanya pada hubungan yang salah sehingga menerobos norma norma dan melanggar larangan Tuhan karena ketidak mengertian dan lemah dalam mengontrol diri dalam bergaul.

Jadinya dia di persimpangan jalan. Menjadi mualaf adalah pilihannya sejak lama. Dia tertarik bukan karena bujukan seseorang. Dan ada rencana untuk melakukan sunat.
Hadehh ini gimana, tarot reader yang tadinya ingin aku mintain bantuan malahan punya segudang problem dalam hidupnya.  Dia mengatakan pula akan terusir dari rumah jika benar2 ortunya tahu bahwa dia melakukan sunat 3 hari setelah aku mengenalnya.

Dalam perbincangan yang layaknya seperti ibu dan anak, karena usiaku dan usianya terpaut 20 tahun, dia memberi pesan singkat seperti ini : Ibu, banyak berdoa ya, karena di kantor ibu ada beberapa orang yang tidak suka sama Ibu.

Deg. Jantungku seperti berhenti berdetak. Apa yang dia kirim melalui bbm itu memang benar. Ketika ku tanya kepadanya " Dio, apakah ketidaksukaan ini di dasarkan pada perilakuku yang salah dan kurang baik, atau ada alasan lain?".  Jawabnya " kecemburuan sosial saja Ibu".

Wah, jujur aku semakin berdesir saja dengan ucapannya. Tapi semua aku jadikan referensi dan perenungan. Tak ada maksud lebih apalagi musrik. Demi Allah....

Keesokan malamnya, percakapan kami berlanjut, dia yang nge ping duluan dan aku mulai menggiring agar dapat membaca aku secara umum saja. Awalnya dia menolak, karena sudah lama berhenti menjadi tarot reader, ya sejak dia mulai tertarik belajar agama Islam, dia tinggalkan profesi sebagai tarot reader tersebut.

Tapi entah kenapa, pada pertengahan malam dia tiba tiba menawarkan padaku lewat pesan singkat-nya? Ibu mau di baca? Tentu saja dengan girang saya menjawab. Bersedia Dio.. saya tunggu.  Tapi dia janji nanti kalau seperangkat kartunya ketemu, karena sudah lama kartu itu dia singkirkan entah dimana.

Keesokan malamnya lagi... dia menulis pesan " Saya masih punya hutang sama ibu untuk baca ya?"...
Ku reply dengan emoticon smile. Lalu dia menanyakan nama lengkapku. Aku jawab: Susilaningsih.. nama Bokap Boedjawarsana, Susilaningsih binti Boedjawarsana.  Dia tertawa. Nama Ibu saja tidak perlu menyebut nama bapak.

Its OK jawabku penasaran.
Apa yang akan Ibu tanyakan?  Wahh pertanyaan yang susah. Aku bbm Rinta. Rinta, apa yang aku tanyakan pada anak ini? Rinta jawab: ya tanya masalahmu sekarang dan mungkin dengan pekerjaanmu dsb.

Dio, bagaimana dengan jodohku berikutnya? Pekerjaanku, karirku? Dan aku ingin Dio tebak, ada ngga saat ini pria yg dekat denganku?

Jawabannya: Sebentar ya bu. Tunggu.
Malam menjadi hening dan dingin. Mataku sudah mulai mengantuk
Diooooo... Halooooooo
Dio muncul dengan statement " Ibu, ini hasil bacaan saya, tapi secara umum saja ya. Dan saya biasanya .  menafsirkan secara psikologis. Saat ini Ibu sedang bimbang. Ibu tidak sreg. Ada beberapa laki-laki mendekat, tapi semua hanya pembual. Dan sebenarnya ibu tengah tidak bisa melupakan seseorang alias tidak bisa move on. Benar tidak bahwa Ibu mencintai seseorang yg sudah tidak ada?

Dio, kelu lidahku.... aku sedih sekali dengan bacaanmu malam itu.
Ibu harus sabar ya berkaitan dengan jodoh. Nanti akan datang sesuai dengan selera Ibu.
Dio, aku akan melanjutkan istirahat dulu yaaa.... semakin lama aku akan semakin berdebar karena semua bacaanmu tajam,setajam silet.

Dio.... kau pasti akan menyapaku lagi di malam malam selanjutnya.
Doakan.....


Cibubur, 23 November 2013.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap