PAGI INDAH MESKI LARA

Pagi membuai luka,
Tak mau ku larut.. hanya akan mendulang dalamnya sakit
Bukankah jalan hidup ke depan di janjikan indah?

Perputaran ini terlalui dengan tenang
Meski badai luar biasa merangsak tak kenal ampun
Telah teruji perkasanya hati ini menahan gempuran
Dan Allah pun mengangguk setuju bahwa :

Aku tercipta untuk memberikan kekuatan pada makhluk hidup lain
Agar dapat menatap hidup ini dengan kepala tegak
Meski hantaman badai seperti menghempas dan hendak menundukkan kekuatan...

Langit saksikan, aku masih bisa bertahan....
Meski harus aku putuskan, untuk melepas seseorang yang tak bisa di andalkan,
Dalam kesetiaan, dalam berperan sebagai nahkoda, dalam tipisnya iman
Sehingga dengan mudah di tekuk buaian iblis dan teman temannya

Maaf, kamu harus aku buang... untuk menjaga putihnya hatiku
Maaf, kamu aku enyahkan dari detik detik kemarin, detik ini dan masa yang akan datang
Sudah terkubur semua kenangan, semua luka yang kau torehkan, semua kebohongannmu yang terangkai sejak awal...

Sedikitpun tak ada lagi, manisnya sosokmu, sedikitpun tak ada
Musnah.. dan telah kubenamkan di lumpur sawah dekat rumahku...
Saya memendamnya dalam sekali, menenggelamkan semua
Dan tak tersisa

Maaf pagi ini indah, meski lara
Dan aku siap siap menyongsong bahagia entah dengan siapa..
Dengan malaikat malaikat suciku
Dengan keteguhan dan kebeningan hatiku
Kini aku mampu bernafas lega dan bahagia... tanpamu...

Aku sanggup berdiri dan lihatlah... Allah menopangku dengan keanggunanNya
Lihatlah...
Kau pun akan menuai badai yang kau tabur demikian jahatnya...
Kau pun akan terbenam dengan rangkaian ulahmu... bertobatlah hai makhluk Tuhan yang lemah
Enyahkan sombongmu... Semua adalah titipan... sadarlah itu
Sudah.. jangan lagi datang dan nampak di depan mataku..
Pergi.. pergiii.. dan aku siap hantarkan kamu.. Kemanapun kamu mau enyah...

Sentra Eropa, 21 Sept 2013
Susi Boedjawarsana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap