KEHILANGANMU....

Pakubuwono, 6 Desember 2010

Dunia seperti gelap dan runtuh, ketika pagi dini hari 24 Dec 2009 aku terima telepon dari Mely bahwa kau pergi untuk selama-lamanya...

Huhh... Innalillahi Wainailahi Roj'un, kau Irfan Piliang yang selama kurun waktu 1,8 tahun ini sangat dekat denganku, pergi menghadap sang Rab..

Siapa yang tidak terhentak dan kaget, karena hari Selasa, 22 Jan 2009 kau memberondongi adik sms, telepon, datang ke meja untuk menulis selembar form cuti, hingga menatapku lekat-lekat, menumpahkan kegelisahan gundah dan bebanmu. Kegelisahanmu menatap 2010 karena unsecure project... huh!

Inikah jawaban doa itu ya Allah?? Kata-kata yang selalu kau dengungkan di telinga dan hatiku bahwa kamu menginginkan jalan terbaik atas semua ini, yang terpenting adalah kamu dapat melihat aku bahagia bersama keluargaku.....

Sungguh hatimu sangat mulia, di saat aku selalu memberikan support terhadap hidupmu yang terpuruk dan seperti kapas yang mengambang di air, tanpa tujuan. Hal yang dulu pernah aku bayangkan bahwa orang yang mencintai kita dengan selalu menyebut cinta mati, istri akhirat, dan endless love and love I have ever had bisa menjadi kenyataan. Finally itu terjadi padamu.

Sesak dada ini, merinding bulu kuduk ini, terhempas raga ini, melayang jiwa ini. Kau benar-benar tega meninggalkan orang-orang yang mencintaimu. Anak-anakmu yang sedang butuh kehangatanmu, perhatianmu dan candamu, istrimu, mamamu..

Satu bulan telah berlalu, aku terus mencoba mengikhlaskan kepergianmu yang sangat cepat itu.
Dari lubuk hati adik yang paling dalam uuhh..... semoga ALLAH selalu memelukmu, memberikan kehangatan dan tempat yang sangat nyaman, terbebas dari himpitan yang dulu pernah menderamu.

Di sini selalu adik hembuskan doa, doa yang tiada henti setiap detik.. setiap jantung ini berdetak, doa agar semua kesalahanmu mendapatkan ampunan dari Sang Maha Rabb. Doa agar semua amal salehmu semasa di dunia ini mendapatkan pahala yang setimpal dari Yang Maha Tinggi.

Doaku juga untuk putra-putramu yang sebenarnya masih butuh kasih sayangmu, putra-putramu yang akan selalu mendoakanmu, dan jangan khawatir, tidurlah dengan nyaman dan tenang karena Yang Maha Tinggi sangat tahu ketulusan hatimu.

Jangan kau tanya dera yang menghujamku setiap melewati jalan di pakubuwono, cafe noodle di blok m, dan tempat-tempat lain yang pernah kita dulu datangi dengan penuh canda tawa.

Aku ikhlaskan kamu, dan doakan aku bisa membimbing putri-putriku hingga dewasa kelak. Doakan mudah-mudahan hubunganku dengan Iva tidak buruk...... dan kelak aku bisa menyaksikan anak-anakmu sukses menempuh masa depannya.

Aku dan teman-teman di sini akan selalu mengenangmu sebagai teman, sahabat, ayah yang baik bertanggung jawab, penuh kasih.. kehangatan.


Dari adik yang menyayangimu sepenuh hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap