AKU MENYAMBUTMU BULAN SUCI PENUH BERKAH

Awal Ramadhan 1430 H

Pijakan pertama, Ramadhan ini berbeda dengan Ramadhan2 sebelumnya. Jika 2001 hingga Juli 2009 melewati masa bulan suci di Desa Ciangsana, di sebuah rumah yang berdiri kokoh di pinggir lapangan luas, penuh alang-alang, kadang bunga kecubung-pun terselip ulat-ulat kecil..

Kini kami tidak lagi menghuni rumah itu. Ada yang membuat sedih memang. Kondisi yang mengharuskan kami sekeluarga meninggalkan rumah dengan ventilasi yang membuka luas celah udara segar masuk ke rumah dengan leluasa.

Rumah penuh kenangan, hunian yang pada awal pembangunannya hanya di mulai dengan pondasi yang sempat terlantar 3 bulan karena tidak ada dana. Kemudian atas kuasa Allah, kami menjual motor butut dan sedikit rejeki sehingga kayu-kayu yang sudah di siapkan Pak Boedja dapat diangkut ke Jakarta, dengan ijin sana sini. Banyak bantuan moril dan material dari saudara-saudara di kampung.

Begitulah perjuangan Ayah bagaimana agar putri bungsunya ini memiliki gubuk tempat berteduh.

Andai malam pertama Ramadhan ini beliau dapat menemani aku sedikit menulis tentang jasa-nya yang tidak pernah sedikitpun beringsut dari setiap langkah bungsunya ini, pasti akan membuatku semangatku selalu menggeliat. Aroma rokok keringatnya, sikap sabarnya dan semua hal yang sulit di kehidupan ini selalu dihadapi dengan gagah berani.

Ramadhan, selamat datang di hari-hariku 29 hari ke depan. Aku akan memeluk hari hari dan detik yang kau alirkan.. Dan aku ingin Ramadhan tahun ini lebih berarti dibanding tahun tahun sebelumnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap