SECANGKIR NESCAFE DI PETANG HARI

Aku menyeruput secangkir nescafe hangat di sore tenang... sambil menatap keteduhan matamu... Creamer yang bersatu padu dengan nescafe mengalir pelan turun melewati garis tenggorokan... Ku ingin sandarkan tubuh ini di sofa biru laut itu, seperti harapan diri untuk menyandarkan segala beban di pundakku......

Langit biru yang mulai petang nampak redup, menyekat di antara rumah depan dan rumah belakang tempat kita duduk, mengalirkan nuansa tenang dan bersahabat..... Dulu tempat ini riuh.... masih teringat ketika canda kita membahana.....

Petang ini kita duduk berdua menandaskan secangkir nescafe legit tak terkira, juga setangkup roti tawar bertabur mesis...., ketika satu per satu teman dan sahabat pulang.... enggan rasanya meninggalkan sosokmu....

Tapi aku harus tinggalkan...., dengan harapan esok kita akan bertemu lagi melempar canda dan menguliti semua suka dan duka kita bersama, memilin-milin asa yang mulai terkoyak karena keadaan ini.

Ingatlah bahwa mudah-mudahan aku bisa menjaga ini, semangat dan asa untuk dapat tetap hidup dengan nafas membara dan nyata. Jangan kita biarkan gurun itu tandus tanpa tumbuhan.., jelaslah bahwa ini adalah kesungguhan hatiku untuk memberikan arti dan mengabdikan kesetiaan tulus hingga nanti.....


Bahagialah dengan orang-orang tercintamu, ketulusanku ini sungguh... agar kamu memiliki cinta dan bahagia yang hakiki...

Middle of February 2009
Susi

.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

FRIENDSHIP CARING

Jakarta-Bangkok-Siem Reap