SURAT DARI SEORANG ISTRI... DI AKHIR BATAS KEHIDUPAN SUAMI TERCINTA

Real Story… Very Nice…

Suamiku, jika tanggal 21 Juni 2004 Tuhan masih memberi nafas pada kita berdua berarti telah 15 tahun kita lewati bahtera rumah tangga kita.

Suamiku aku tak mampu memberikan hadiah secara material yang berharga mahal dan istimewa.

Dan telah jauh-jauh hari kusiapkan hadiah ini untukmu. Semua ini merupakan ungkapan hatiku yang terdalam. Tentu saja hadiah ini tak ada yang menjual di pasar, di took manapun sekalipun itu Mega Mall.

Semoga hadiah ini pula sanggup mengetuk bahkan membuka pintu hatimu yang terdalam hingga mampu menyentuh relung-relung kalbumu.

Suamiku.. telah kita arungi bahtera rumah tangga kita dengan segala suka dan duka serta tangis dan tawa.

Sebagai nahkoda kapal kau belum mengarahkan bidukmu ke tujuan yang pasti, ada angina ke barat kau lari ke barat ada angin timur maka terbawalah biduk kita ke timur. Kau paham aku dan anak-anak ibaratnya hanyalah awak kapal yang akan kau bawa kemana? Akankah kau lemparkan aku bersama anak-anak ke neraka jahanam yang kelam dan penuh siksa derita atau akan kau usung ke surga yagn penuh kebahagiaan abadi. Suamiku pahamilah kecamuk hatiku ini.

Suamiku oh imamku, kapan kau akan berdiri di depan ak udan anak-anakmu untuk bersimpuh ke hadapan-Nya, dengan permohonan segala ampunan dosa-dosa kita dan selalu mengagungkan asma-Nya.

Suamiku, tentunya kau lebih tahu bahwa kita nanti akan dituntut pertanggungjawaban sebagai orang tua di hadapan-Nya. Karena kita manusia lain dengan hewan dan tumbuhan setelah mati selesailah tugasnya, tak dituntut suatu pertanggungjawaban apapun.

Suamiku segeralah bangkit dan aku butuh bimbinganmu bersama anak-anak untuk melewati jalan yang telah ditentukan oleh-Nya. Ayolah kita belajar besama mana yang belum kita tahu.

Dan kesempatan ini pula kuhadiahkan untukmu pula.., “ Bila kau mengalami kejenuhan hidup besamaku, sehingga kau tak bergairan untuk melakukan ibadah kepadaNya; maka kuijinkan engkau mencari wanita lain, tentu saja wanita yang baik-baik sehingga kau segera sadar dan menuntunnmu kea rah yang lebih bai.

Wanita yang baik itu tak mungkin membiarkan kau melalaikan segala kewajiban makhluk Tuhan yang seharusnya memenuhi kewajiban-Nya.

Tuhan telah memberi kepada kita banyak hal. Tuhan tidak minta apa-apa. Tuhan hanya minta untuk disembah, dipatuhi perintah-Nya dan ditinggalkan larangan-Nya.. Sanggupkah kita?? Tentu saja tak perlu dijawab dengan kata-kata. Semuanya akan terjawab di hari-hari yang akan kita lewati.

Suamiku baik dan buruknya kita adalah panutan bagi anak-anak kita. Rasanya belumlah terlambat bila kita sadari bersama. Katakan apa saja yang tak kau suka pada diriku, sikapku, bicaraku, tentu aku mau memperbaiki yang bisa kuperbaiki kalau perlu kau tulis biar aku mudah untuk mengingatnya.

Kiranya hanya ini yang mampu kuhadiahkan untukmu dihari ulang tahun pernikahan kita, dan besar harapan ku semua ini bermakna dan tak kan pernah tersia-sia.

Semoga pula 21 Juni di tahun-tahun mendatang masih kita lalui bersama sampai maut menjemput kita…. Semoga….

ISTRIMU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENAMBANGAN BAWAH TANAH - UNDERGROUND

Amec Berca Indonesia

MAKNA HADIRMU